Bank Indonesia dan LPS Ingatkan Masyarakat Waspadai Pesan Tak Dikenal

- 19 Juli 2023, 19:26 WIB
Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik LPS saat menjadi pembicara dalam Dialog Ekonomi Iweb
Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik LPS saat menjadi pembicara dalam Dialog Ekonomi Iweb /Budi Hartati/

SUMEDANG BAGUS -- Modus penipuan lewat aplikasi pesan singkat hingga email marak terjadi di Indonesia. Bahkan, baru-baru ini terjadi penipuan lewat email yang membuat seorang warga  kehilangan uang hingga 1,4 milyar Rupiah.

Menyikapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS Priyanto Budi Nugroho menyatakan, di era digital, operasional risk perbankan harus benar-benar mendapatkan perhatian, salah satunya terkait keberadaan cybers. Dirinya berharap, perbankan lebih waspada sehingga melindungi data nasabah. Hal itu diungkapkannya dalam Dialog Ekonomi yang diselenggarakan Iweb di Bandung, Selasa 18 Juli 2023.

"Yang juga menjadi concern LPS adalah di era digital itu operasional risk perbankan itu harus betul-betul mendapat perhatian, jadi operasional risk perbankan di dalamnya ada cybers dan sebagainya. Nah, kami sangat concern di sana karena namanya teknologi itu sangat cepat, tanpa kita sadar mungkin seperti kanker sudah masuk di tubuh kita baru kita sadar. Nah, deteksi dini itu yang kami selalu dialogkan dengan perbankan maupun dengan otoritas kolega kami, Bank Indonesia mupun OJK, bagaimana supaya perbankan lebih alert begitu ya. Nasabah juga kami imbau untuk lebih waspada," ujarnya.

Baca Juga: 169 Lifter Bersaing di Kejurnas Angkat Besi Senior 2023

Menurut Priyanto, di dalam KSSK (Komunitas Stabilitas Sistem Keuangan) ada salah satu inisiatif yang lamanya Like It yaitu Literasi Keuangan Ekonomi Digital Terdepan, yaitu literasi keuangan untuk nasabah retail.

LPS berupaya untuk menyadarkan potensi investasi dari retail yang lebih terbuka. Priyanto menegaskan, agar masyarakat melihat potensi resikonya dari awal, terutama kaum milenial yang mau berinvestasi ke retail.

"Ketika kita pingin dapat return yang lebih tinggi, tolong dilihat juga kemampuan kita untuk memitigasi resiko yang sesuai. Kalau punya tabungan, tolong bagi dua saja, yang ini betul-betul tabungan dan yang satunya untuk belajar investasi dan mengenali resiko," jelasnya.

Priyanto pun berharap, jika masyarakat menerima pesan ataupun emai dari orang yang tidak dikenal, jangan sampai memenuhi rasa keingintahuan dengan membuka pesan ataupun email tersebut.

"Tolong kalau ada pesan, kalau ada email jangan penuhi rasa keingintahuan kita dulu. Kalau saya, misalnya begitu ada email aneh, langsung saya delete. Kemudian kalau yang belum saya delete, saya tanya dulu ke orang itu, ini apa sih kayak gini. Tapi, jangan pernah disentuh dulu. Itu salah satu mitigasi yang menurut saya paling mudah untuk kita lakukan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Budi Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah