Sahara, Gurun Raksasa yang Pernah Hijau: Periode Lembab Terulang Setiap 21.000 Tahun

- 24 September 2023, 19:33 WIB
Gurun Sahara
Gurun Sahara /FOTO: pixabay

SUMEDANG BAGUS - Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah terkemuka telah mengungkapkan misteri di balik transformasi Sahara, gurun terbesar di dunia, yang pada masa lampau pernah menjadi hutan dan sabana yang subur. Ternyata, perubahan ini bukanlah peristiwa aneh, melainkan bagian dari siklus alamiah yang telah terjadi selama ratusan ribu tahun. Siklus ini, yang dikenal sebagai "Periode Lembab Afrika Utara," terjadi setiap 21.000 tahun.

Penelitian ini menggunakan model iklim terbaru untuk mendalami dampak perubahan orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari terhadap perubahan cuaca di Sahara. Para ilmuwan juga menemukan bahwa lapisan es di garis lintang tinggi di Belahan Bumi Utara turut memengaruhi siklus ini dengan mempengaruhi atmosfer dan pertumbuhan tanaman di Gurun Sahara.

Transformasi siklus ini memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada yang mungkin diharapkan. Selain memengaruhi lingkungan Sahara, siklus ini juga memiliki dampak signifikan pada sejarah manusia. Perubahan kondisi Sahara yang berulang-ulang telah memainkan peran penting dalam migrasi awal manusia keluar dari Afrika. Wilayah ini berperan sebagai gerbang yang membuka dan menutup penyebaran spesies antara Afrika Utara dan Sub-Sahara, serta memengaruhi perjalanan manusia di benua tersebut.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Bawen, Jawa Tengah: 3 Orang Tewas dan 9 Luka-luka

Kemampuan untuk memodelkan periode lembab di Afrika Utara membantu ilmuwan dalam pemahaman evolusi dan penyebaran manusia serta spesies lainnya di wilayah tersebut. Temuan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana alam semesta mengatur dan mengatur siklus alam yang mengubah gurun menjadi lembab, memberikan pengertian yang lebih dalam tentang hubungan antara lingkungan dan manusia.

Penelitian ini menegaskan bahwa transformasi Sahara menjadi hutan dan sabana adalah bagian dari alur alamiah yang telah berlangsung selama berabad-abad, mengungkapkan bahwa alam semesta memiliki cara unik dalam mengatur siklus alam dan memberikan dampak besar pada kehidupan di Bumi.***

Editor: Helmi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah