Ini Alasan Wajib Vaksin Meningitis Sebelum Haji dan Umrah

- 6 Mei 2023, 10:26 WIB
Ilustrasi Vaksin.
Ilustrasi Vaksin. /Pixabay

SUMEDANG BAGUS - Pemeriksaan kesehatan dan vaksin lengkap jadi salah satu syarat yang harus dilakukan sebelum beribadah ke Tanah Suci. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh peserta yang ingin melaksanakan haji dan umrah.

Jika sudah menjalankan aturan, mereka akan mendapatkan sertifikat vaksin internasional guna memastikan jika mereka telah melakukan vaksinasi Meningitis. Tujuannya mencegah penyakit yang menyebabkan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.

Adapun, gejala dari penyakit meningitis, yakni pusing, demam dan kekakuan otot di sekitar leher. Penyebabnya yakni bakteri meningokokus yang dapat ditularkan melalui salah satu peserta ke peserta lain.

Baca Juga: Calon Haji Sumedang Telah Divaksin Meningitis

Merupakan Penyakit Endemis

Meningitis atau peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang masih menjadi ancaman para peserta haji dan umroh. Di Arab Saudi, penyakit ini masih menjadi endemis dan berkembang dengan pesat.

Risiko penularan semakin tinggi jika banyak peserta berdatangan dari negara endemis lain di benua Afrika. Wilayahnya membentang dari Senegal di bagian barat hingga Ethiopia di bagian timur dengan total 26 negara.

Baca Juga: Bupati Sumedang Himbau Warga Tetap Waspadai Covid-19

Gejala meningitis pada tiap orang dapat bervariasi. Ini tergantung pada jenis, usia dan tingkat keparahan penyakit. Adapun tanda umum yang dialami oleh  pengidap, yakni:

1. Demam tinggi.
2. Kaku di area leher.
3. Napas menjadi lebih cepat.
4. Keringat dingin.
5. Nyeri sendi dan otot.
6. Sakit kepala hebat.
7. Mual atau muntah.
8. Kehilangan nafsu makan.
9. Sensitif terhadap cahaya.
10.Sulit berkonsentrasi.
11.Mudah mengantuk.
12.Linglung atau kebingungan.
13.Kejang-kejang.
14.Ruam kulit.

Waktu Melakukan Vaksin Meningitis

Prosedur vaksin Meningitis dilakukan maksimal dua minggu sebelum keberangkatan peserta haji dan umrah. Alasannya, efektivitas vaksin baru akan terbentuk dalam 10 hingga 14 hari setelah vaksinasi.

Adapun, jenis vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah Arab Saudi yakni Meningococcal ACWY-135. Vaksin ini efektif membentuk kekebalan alami tubuh terhadap paparan bakteri Neisseria meningitidis kelompok A, C, W dan Y.

Peserta bisa melakukan prosedur di rumah sakit, puskesmas atau Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Setelah mendapatkan vaksin meningitis, peserta akan diberikan kartu International Certificate of Vaccination (ICV).

Baca Juga: Unpas Sport Event 2023 Gelar Kejuaraan Karate dan Bola Basket

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku, yakni:

Peserta wajib menerima satu dosis vaksin Kuadrivalen Polisakarida (MPSV4) atau Vaksin Meningitis Konjugasi (MCV4), yakni Meningococcal ACW-135. Pemberian dilakukan dalam waktu 2 hingga 3 minggu sebelum keberangkatan. Jika pernah melakukan vaksinasi, pastikan waktunya tidak lebih dari tiga tahun sebelumnya.

Vaksin meningitis bisa memberikan perlindungan selama 5 tahun pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 5 tahun. Untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun, Vaksin Meningitis dapat memberikan perlindungan selama 2 hingga 3 tahun. Diikuti dengan pemberian dosis kedua dalam tiga bulan setelahnya.

Vaksin Meningitis tidak disarankan untuk bayi yang berusia kurang dari 2 bulan. Sebab, ini dapat meningkatkan risiko efek samping. Pasca vaksin, peserta akan mengalami nyeri dan kemerahan di permukaan kulit, tetap di area suntikan. Masalah ini umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1 sampai 2 hari. Pada anak-anak, efek samping terkadang diikuti dengan demam.

Baca Juga: Pastikan Langsung Kondisi Jalan Yang Rusak, Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Lampung

Disarankan untuk segera membuat janji medis jika mengalami efek samping berkepanjangan pasca prosedur Vaksin Meningitis. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya.***

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x