Mengabuburit Tradisi Di Bulan Ramadan

- 29 Maret 2023, 08:12 WIB
/

SUMEDANG BAGUS - Mengabuburit jadi salah satu tradisi di bulan Ramadan yang sudah familiar di telinga masyarakat Indonesia. Tradisi menunggu berbuka puasa ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. kita jadi bertanya tanya, apa sih mengabuburit? Bagaimana asal-usul dan sejarahnya? Kenapa tradisi ini ada di Indonesia hingga kini?

Mengutip berbagai sumber, menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), asal kata mengabuburit adalah serapan dari bahasa sunda yaitu ngabuburit adalah lakuran (penggabungan dua kata menjadi satu) dalam bahasa Sunda dari ngalantung ngadagoan burit, yang artinya bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.

Baca Juga: Operasi Pasar Murah Ramadhan, Pemprov Siapkan 10 Miliar

Secara morfologi, ada beberapa istilah dalam bahasa Sunda yang memiliki kesamaan dengan kata ngabuburit yang mendapatkan imbuhan dan pengulangan suku kata pertama. Beberapa contoh kata bahasa Sunda lainnya yang memiliki unsur morfologi serupa, yakni ngabeubeurang (menunggu siang hari), ngabebetah (nyaman) dan ngadeudeket (dekat).

Istilah ngabuburit yang berasal dari bahasa Sunda itu menyebar dan populer ke daerah lainnya di Indonesia sebelum tahun 1990-an. Ngabuburit biasanya dilakukan berkisar antara pukul 15.30 hingga 17.30 waktu setempat atau sering disebut ba’da Ashar. Pada awalnya, kegiatan mengabuburit sendiri diisi dengan berbagai kegiatan religius, seperti pesantren kilat.    

Baca Juga: Trailer Film Buya Hamka Resmi Dirilis

Adapun kegiatan mengabuburit yang biasa dilakukan orang-orang pada zaman sekarang seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di taman, hingga nongkrong di kafe. Oleh karena itulah tempat wisata dan tempat nongkrong selalu penuh ketika bulan Ramadan.

Halaman:

Editor: Helmi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x