2. Menembakan Meriam di Lebanon
Di banyak negara di Timur Tengah, meriam ditembakkan setiap hari selama bulan Ramadhan untuk menandakan akhir puasa. Tradisi ini, yang dikenal sebagai midfa al iftar .
Baca Juga: Gulai Tikungan, Menu Buka Puasa Istimewa Ala Rumahan, Jangan Heran Jika Anda Ingin Nambah Terus
Tradisi ini telah dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu, ketika negara itu diperintah oleh penguasa Ottoman Khosh Qadam.
Saat menguji meriam baru saat matahari terbenam, Qadam secara tidak sengaja menembakkannya. Sehingga suara yang bergema di seluruh Kairo mendorong banyak warga sipil untuk berasumsi bahwa ini adalah cara baru untuk menandakan akhir puasa.
Banyak yang berterima kasih atas inovasinya. Hingga akhirnya, putri Qadam bernama Haja Fatma mendesaknya untuk menjadikan tembakan meriam itu sebagai sebuah tradisi.
Baca Juga: Ridwan Kamil : Pasar Rakyat Harus Makmur
Praktik ini menyebar ke banyak negara di Timur Tengah termasuk Lebanon, di mana meriam digunakan oleh Ottoman untuk menandai buka puasa di seluruh negeri.
Tradisi itu dikhawatirkan hilang pada 1983 setelah invasi yang berujung penyitaan beberapa meriam yang kemudian dianggap senjata.
Tetapi itu dihidupkan kembali oleh tentara Lebanon setelah perang dan berlanjut hingga hari ini. Membangkitkan nostalgia di antara generasi yang lebih tua yang dapat mengingat Ramadhan masa kecil mereka.