Squash Kota Bandung Siap Pertahankan Tradisi Medali Emas Diberbagai Level Kejuaraan

- 3 April 2024, 06:51 WIB
Foto Bersama Ketua KONI Kota Bandung Nuryadi Bersama Atlet, Pelatih dan Pengurus Pengcab PSI Kota Bandung.
Foto Bersama Ketua KONI Kota Bandung Nuryadi Bersama Atlet, Pelatih dan Pengurus Pengcab PSI Kota Bandung. /AdyWira/

SUMEDANG BAGUS - Pengurus Cabang Persatuan Squash Indonesia (PSI) Kota Bandung diminta untuk mempertahankan tradisi medali emas diberbagai level kejuaraan seperti, Porprov jabar, PON, Sea Games, Asian Games bahkan Olimpiade.

“Kami memiliki program tunjangan prestasi bagi atlet-atlet potensial yang diproyeksikan meraih medali emas pada Porprov Jabar tahun 2026 mendatang. Termasuk di cabang olahraga squash yang harus mampu menjaga tradisi medali emas di setiap gelaran multievent,” kata Ketua Umum KONI Kota Bandung, Nuryadi di sela-sela monitoring dan buka puasa bersama di lapangan Squash Lodaya Kota Bandung, Senin (1/4/2024) malam.

Menurut Nuryadi, tradisi medali emas tersebut, tidak hanya diukir atlet-atlet squash Kota Bandung di ajang Porprov Jabar, tapi juga di event-event yang lebih besar. Selain itu, atlet-atlet squash asal Kota Bandung selalu menjadi andalan tim Jabar dalam setiap ajang kejurnas maupun PON.

Baca Juga: Zohri & Odekta Fokus ke Kualifikasi Olimpiade

“Untuk PON XXI sendiri, ada empat atlet asal Kota Bandung yang masuk dalam komposisi tim pelatda squash Jabar. Kami harap mereka tetap menjaga prestasi medali emas di PON XXI nanti,” Nuryadi menambahkan.

Bahkan saat ini, kata Nuryadi, atlet squash putri asal Kota Bandung diproyeksikan oleh PB PSI untuk bisa lolos ke Olimpiade 2028. KONI Kota Bandung akan terus mendukung pencapaian prestasi atlet hingga level tertinggi.

Ketua KONI Kota Bandung Nuryadi Bersama Ketua Pengcab PSI Kota Bandung Sandi Arisma
Ketua KONI Kota Bandung Nuryadi Bersama Ketua Pengcab PSI Kota Bandung Sandi Arisma

Sementara itu, Ketua Pengcab PSI Kota Bandung, Sandi Arisma mengatakan, komposisi atlet Kota Bandung dalam tim pelatda Squash PON XXI Jabar mencapai 30 persen. Yakni 4 orang atlet yang terdiri dari 2 atlet putra dan 2 atlet putri.

“Mereka ini diproyeksikan untuk bisa meraih medali emas di PON XXI nanti, terutama di kelompok putri yang peluangnya lebih besar. Jadi atlet squash asal Kota Bandung ini selalu menjadi andalan Jabar di setiap PON,” kata Sandi.

Meski demikian, Sandi selalu mengingatkan agar atlet-atlet squash yang menghuni pelatda PON XXI Jabar untuk tidak lengah dan jumawa. Pasalnya, peluang untuk meraih medali emas di PON XXI bisa hilang jika para atlet tidak mempersiapkan diri dengan baik.

Baca Juga: Cedera Kaki Kanan, Beckham Gagal Perkuat Timnas U-23

“Harus terus fokus dan konsentrasi, jangan terlena dengan hasil yang sudah diraih di babak kualifikasi PON XXI lalu,” Sandi mengingatkan.

Terkait peluang, Sandi merasa optimis bisa mempertahankan titel juara umum seperti yang diraih pada PON XIX tahun 2016 di Jabar. Sebelumnya, di PON XX tahun 2021 di Papua, cabang olahraga squash tidak dipertandingkan.

“Meski sebagian besar muka-muka baru dan belum berpengalaman di PON, tapi kemampuannya sangat mumpuni. Karena itu saya selalu mengingatkan atlet untuk terus meningkatkan kemampuaannya karena laga di PON itu berbeda dengan pertandingan di even lain,” Sandi menegaskan.

Salah seorang atlet squash putri Kota Bandung, Raifa Putri Yataqi mengaku siap bekerja keras dan berlatih lebih giat. Meski baru pertama kali tampil di PON, Raifa yang kini menduduki ranking pertama nasional ini siap menjaga tradisi medali emas di PON.

Baca Juga: Menko PMK: Pembangunan Venue PON XXI di Aceh Agar Dilakukan Percepatan

“Saya tidak mau terpaku dengan hasil babak kualifikasi, karena tekanan di PON nanti pasti beda. Mental harus lebih kuat, sehingga harus berlatih lebih keras juga,” pungkasnya.***

Editor: Achmad Wirahadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah