Usai Musnahkan Ladang Ganja, Ini yang Dilakukan BNN untuk Cegah Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba

- 5 November 2020, 16:51 WIB
ilustrasi narkoba
ilustrasi narkoba /Jorono/Pixabay

PR SUMEDANG – Permasalahan pelik bagi Indonesia salah satunya karena penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan, tingkat kejahatan narkoba masih tergolong tinggi.

Dikutip dari laman bnn.go.id, BNN (Badan Narkotika Nasional) telah melakukan pemetaan terhadap 654 titik daerah rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia. Salah satunya di Kota Lhokseumawe.

Lhokseumawe menjadi kota yang mendapatkan perhatian khusus karena berada diantara Banda Aceh dan Medan. Hal tersebut menjadikan Lhokseumawe sebagai jalur vital distribusi dan perdagangan di kedua kota tersebut.

Baca Juga: Segera Cek Lewat Link Ini, 152 Ribu Pekerja Batal Terima BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2

Tim BNN beberapa hari lalu kembali menemukan ladang ganja yang tak jauh dari Kota Lhokseumawe, tepatnya di Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Seluas 5 hektar ladang ganja ditemukan diatas ketinggian 223 mdpl.

Dilansir bnn.go.id, Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Brigjen Pol. Sulistyo Pudjo Hartono menurutkan, perlu adanya perhatian khusus bagi masyarakat yang masih menggantungkan hidupnya terhadap tanaman ganja di kawasan Lhokseumawe sebagai sumber penghidupan.

“Bersama pihak swasta kita bahu membahu agar masyarakat yang masih menanam ganja dapat beralih ketanaman lain yang produktif dan memiliki nilai jual tinggi tapi tidak melanggar hukum,” ujarnya saat hadir dalam pemusnahan ladang ganja yang dikutip dari bnn.go.id.

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat, BPPTKG Naikkan Status Menjadi Siaga

Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka suplay narkoba di Indonesia, Sulistyo Pudjo menuturkan BNN tengah mengembangkan program Grand Design Alternative Development (GDAD).

Halaman:

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: BNN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah