Gunungapi Ruang Turun ke Level III Siaga, Tim Satgas Gabungan Lanjutkan Upaya Penanganan Darurat

- 22 April 2024, 17:35 WIB
Evakuasi warga sekitar Gunungapi Ruang terus dilakukan
Evakuasi warga sekitar Gunungapi Ruang terus dilakukan /BNPB

Layanan kesehatan juga tetap dilaksanakan dengan skema jemput bola. Hal tersebut mengingat adanya lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa titik, mulai posko yang didirikan oleh stakeholder, pengungsian mandiri di atas bukit, hingga pengungsian di rumah kerabat termasuk yang dievakuasi ke luar Pulau Tagulandang.

Sementara itu Sekda Kabupaten Sitaro menyatakan, hingga Senin 21 April, terdapat 3.582 warga pengungsi yang sudah ditangani dengan baik. Tantangan yang dihadapi tim satgas gabungan tersebut adalah bagaimana agar warga yang mengungsi secara mandiri di pegunungan tetap termonitor dan terpenuhi kebutuhan dasarnya termasuk layanan kesehatan. Ia juga mengungkapkan, sebanyak 3.614 rumah mengalami kerusakan akibat dampak erupsi Gunungapi Ruang yang tersebar di 2 kelurahan dan 13 kampung.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Deputi IV) BNPB Jarwansyah yang telah berada di lokasi terdampak sejak 18 April 2024 mengatakan, sejauh ini upaya tim satgas gabungan dalam penanganan darurat dan penyelamatan masyarakat terdampak sudah berjalan dengan baik. Hingga sejauh ini, tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa atas bencana vulkanologi tersebut sehingga hal tersebut tentunya harus disyukuri.

“Kita bersyukur kondisi sudah normal kondusif. Kapal-kapal sudah beroperasi untuk evakuasi maupun pengiriman logistik. BNPB tentunya akan tetap mendukung untuk pendampingan dan pengisian gap yang belum tersentuh,” tutur Jarwansyah.

Meski begitu, Jarwansyah tetap memberikan beberapa catatan yang dapat dijadikan acuan terkait upaya penanganan darurat menuju fase pemulihan. Menurutnya, pendataan masyarakat terdampak masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Data-data tersebut nantinya akan menjadi dasar serta acuan pemenuhan kebutuhan termasuk ketika program rehabilitasi dan rekonstruksi dijalankan secara paralel.

Jarwansyah juga mengingatkan kepada seluruh stakeholder agar terus mencermati segala hal yang dianggap perlu dan kurang tertangani dengan baik, mengingat status tanggap darurat akan berakhir pada 29 April 2024. Deputi IV tersebut mengatakan jika pendampingan termasuk keamanan harus tetap dilakukan oleh TNI dan Polri mengingat adanya aduan masyarakat yang takut kehilangan hewan ternak apabila mereka meninggalkan rumah untuk mengungsi.

“Bahwa status darurat berakhir pada tanggal 29 April 2024. Perlu diperhatikan untuk langkah-langkah kedepannya. Pengungsi perlu dikawal karena banyak dari mereka yang takut kehilangan hewan ternak dan bagaimana mereka memberikan makanan bagi hewan ternaknya,” kata Jarwansyah.

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Deputi V) BNPB Lilik Kurniawan juga mengingatkan kepada seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan darurat agar menyiapkan skenario evakuasi dan penyelamatan. Hal tersebut perlu diantisipasi agar seluruh rangkaian penyelamatan masyarakat dapat dilaksanakan dan tidak menimbulkan jatuhnya korban.

“Skenario ini menjadi penting. Jika erupsi maka kemana jalurnya untuk evakuasi, termasuk membaca arah angin,” jelas Lilik.

Terkait masa tanggap darurat yang akan berakhir sepekan kedepan, Lilik juga mengingatkan untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti PVMBG dan BMKG atas rekomendasi yang harus dipatuhi. Jika harus diperpanjang maka seluruh lintas stakeholder harus siap.

“Jika ingin memperpanjang status tanggap darurat, maka kita harus melihat rekomendasi PVMBG dan instansi berwenang lainnya. Kita harus punya skema posko utama dan pos pendampingan. Pendekatannya pun harus menggunakan skema klaster. Klaster pengungsian tidak bisa diserahkan kepada satu dinas saja. Termasuk klaster kesehatan, logistik dan lainnya,” kata Lilik.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah