Gemoy Prabowo: Cerita Kegembiraan Tanpa Beban

- 25 Januari 2024, 21:07 WIB
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dalam wawancara eksklusif bersama ANTARA di Media Center TKN Prabowo-GIbran, Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dalam wawancara eksklusif bersama ANTARA di Media Center TKN Prabowo-GIbran, Jakarta, Selasa (23/1/2024). /FOTO: ANTARA/Fath Putra Mulya.

SUMEDANG BAGUS - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengungkap cerita di balik kemunculan istilah "gemoy" yang melekat pada sosok calon presiden nomor urut 2 tersebut.

“Waktu kata gemoy itu muncul, itu bukan dari TKN. Karena itu kan munculnya jauh setelah Pak Prabowo menyatakan akan maju sebagai capres. Artinya, itu bukan secara strategi dilakukan dari awal,” kata Saras dalam wawancara eksklusif bersama ANTARA yang disiarkan pada Kamis.
Menurut Saras, istilah gemoy muncul secara alami di kalangan masyarakat karena melihat Prabowo menampilkan joget khasnya. Joget tersebut, kata dia, merupakan ekspresi kegembiraan Prabowo yang merasa lebih rileks dalam Pilpres 2024 ini.

“Beliau itu karena lebih rileks, nothing to lose (tidak akan rugi), enggak ada satu pun beban bagi beliau untuk harus dipilih, itu tidak. Beliau itu kalau dipilih ya alhamdulillah, kalau enggak dipilih ya sudah … kalau lagi rileks itu artinya suka, kalau gembira. Kalau rileks kan lebih gembira, kalau gembira, ya, bisa muncullah goyang-goyang,” tutur dia.

Saras mengakui istilah gemoy akhirnya diadopsi oleh TKN karena melihat antusiasme positif di masyarakat, khususnya generasi muda, sehingga dinilai dapat membantu Prabowo menjangkau pemilih milenial dan gen Z.

“Kita lihat karena antusiasme dari masyarakat sebegitu besarnya untuk gemoy ini dan mudahnya untuk gen z dan gen y mengadopsi itu, sehingga akhirnya kita angkat itu, yang awalnya Pak Prabowo juga sampai nanya ‘Apa, sih, ini gemoy?’,” kata Saras.

Baca Juga: Hasyim Asy’ari: Ibu Negara Tak Terikat Aturan Berkampanye di Pemilu

Di sisi lain, dia menepis anggapan bahwa TKN berupaya memoles citra figur Prabowo maupun pasangannya, calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau memoles itu seolah-olah kita mengubah, sosok dari seorang Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk menjadi sesuatu yang bukan mereka, sedangkan itu tidak dilakukan sama sekali,” kata Saras.

Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah