Kemenko PMK Fokus Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrim

- 7 Agustus 2023, 10:34 WIB
ilustrasi Kemiskinan di Kabupaten Cirebon/Pixaby
ilustrasi Kemiskinan di Kabupaten Cirebon/Pixaby /

SUMEDANG BAGUS - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nunung Nuryantono, memperkirakan bahwa pada akhir tahun 2023, kemiskinan ekstrem di Indonesia akan turun menjadi sekitar 0,9 hingga 0,8 persen.

Menurut Nunung Nuryantono, pada bulan Maret 2023, angka kemiskinan ekstrem sudah mencapai 1,12 persen, dan harapannya adalah mencapai 0,8 atau 0,9 persen pada akhir tahun tersebut. Proyeksi ini didasarkan pada peta jalan yang sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, yang bertujuan mencapai nol persen kemiskinan ekstrem di Indonesia pada tahun 2024.

Langkah ini diambil agar tidak ada tergesa-gesa dalam mencapai target 2024 untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di seluruh negeri.

Nunung juga menyatakan bahwa menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), tingkat kemiskinan ekstrem pada September 2022 mencapai 1,74 persen dan turun menjadi 1,12 persen pada Maret 2023.

Baca Juga: Al Hilal Bekap Al Ittihad dengan skor 3-1

Terdapat tiga strategi utama dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem, salah satunya adalah mengurangi beban dengan melaksanakan program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga berkontribusi dalam mengatasi kemiskinan ekstrem dengan menggunakan dana desa (Dana Desa) untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang berada dalam kategori tersebut.

Halaman:

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah