Gunungapi Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 5 Kilometer, Sebanyak 253 Jiwa Mengungsi

10 Maret 2022, 16:44 WIB
Penampakan lava pijar yang dimuntahkan Gunungapi Merapi pada Rabu 9 Maret 2022 dini hari. Gunungapi Merapi mengalami peningkatan aktivitas yang ditunjukkan dengan munculnya luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 5.000 meter. /dok. BNPB/

 

SUMEDANGKLIK - Gunungapi Merapi mengalami peningkatan aktivitas yang ditunjukkan dengan munculnya luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 5.000 meter dan mengarah ke arah tenggara pada Rabu, 9 Maret 2022 sejak pukul 23.18 WIB.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, selain itu teramati pula lava pijar sebanyak 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya APG masing-masing adalah pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.

Baca Juga: Ini Kronologi Tewasnya Terduga Teroris Jaringan JI yang Ditembak Densus 88 di Sukoharjo Jawa Tengah

“Kemudian APG kembali terjadi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter pada Kamis, 10 Maret 2022 dini hari pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik,” kata Muhari dalam keterangannya, Kamis, 9 Maret 2022.

BPPTKG, lanjut dia, menyatakan pada pukul 01.30 aktivitas Gunungapi Merapi telah melandai. Adapun pasca kejadian APG sebelumnya, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran.

Peristiwa APG menurut laporan BPPTKG juga memicu terjadinya hujan abu di beberapa wilayah seperti di Pos Pengamatan Gunungapi Babadan, Desa Tlogolele, Desa Ketep, Desa Jati, Desa Soronalan dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan.

Baca Juga: Rusia Akan Berikan Bantuan Kemanusiaan di Donetsk dan Lugansk, Masa Depan Donbass Bakal Penuh Harapan

“Selain itu hujan abu juga terpantau di pos pengamatan Desa Paten, Desa Sengi dan Desa Krinjing di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian juga Desa Balai Rante di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah,” tutur dia.

Atas adanya peristiwa APG hingga hujan abu vulkanik itu, kata Muhari, sebanyak 253 warga mengungsi sementara ke tempat yang aman.

Adapun rinciannya adalah 60 warga di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan 193 warga di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.

Baca Juga: Polisi Tembak Terduga Terorisme Jaringan JI di Sukoharjo Jawa Tengah, Ahmad Ramadhan: Mati Saat Dievakuasi

Masih dikatakan Muhari, BPBD Kabupaten Klaten dan BPBD Kabupaten Sleman telah melakukan pendampingan serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi tersebut.

“BPBD Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Magelang, dan BPBD Kabupaten Sleman telah berkoordinasi dengan BPPTKG dan lintas instansi terkait guna melakukan kaji cepat, monitoring lanjutan serta mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar lereng Gunungapi Merapi,” ungkap dia.

BPBD, lanjut dia, telah meminta seluruh warga yang berada di dekat lereng Gunungapi Merapi agar segera menjauh dari zona bahaya.

Baca Juga: Jangan Ketinggalan Trend di Tiktok, Yuk Hafalin Lirik Lagu Pecah Seribu : Hanya Dia Yang Sedang Viral

“Warga juga diminta agar dapat segera berkumpul di tempat (titik kumpul) yang sudah ditetapkan guna memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman,” tutur Muhari. ***

Editor: Ecep Sukirman

Tags

Terkini

Terpopuler