Niluh Djelantik Minta Sandiaga Uno Jangan Otak-Atik Bali: Babi Guling dan Tuak Tetap Andalan Kami

30 Desember 2020, 11:33 WIB
Tangkapan Layar video saat Sandiaga Uno Dengar Harapan Pelaku Usaha di Bali/ /instagram.com/sandiuno

PR Sumedang – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja perdana ke Bali, Minggu, 27 Desember 2020 untuk membahas mengenai pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif dan juga wisata halal di Bali.

Rupanya kunjungan perdananya ke Bali untuk membahas mengenai wacana wisata halal di Bali itu mendapat banyak sorotan dari publik, salah satunya dari perancang sepatu terkemuka, Niluh Djelantik.

Secara Tegas, Niluh Djelantik menolak wacana wisata halal yang diusung Sandiaga Uno. Dia juga meminta Sandiaga Uno untuk tidak otak atik Bali.

Baca Juga: Berminat Ubah Gaya Rambut ? Berikut 4 Gaya Rambut Yang Diprediksi Tren 2021

Pasalnya, pariwisata di Bali sudah memiliki ciri khasnya sendiri, dan akan selalu menjadi andalan bagi pelaku usaha wisata di Bali.

“Ingat mas menteri. Kami menolak wacana Wisata Halal dan Program Oke Oce. Pantai akan terus berbikini dan babi guling tetap jadi andalan kami. Arak dan Tuak akan tetap jadi minuman favorit kami,” tulis Niluh Djelantik, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari postingan Instagram @niluhdjelantik, Senin, 28 Desember 2020.

Niluh Djelantik mengatakan bahwa sebelum Sandiaga Uno lahir, Bali sudah menjadi destinasi pariwisata yang mendunia dan andalan nomor dua di Indonesia.

Oleh karena itu, dia mengusulkan agar Sandiaga Uno membuat sistem IT yang bagus untuk menunjang informasi destinasi yang wisatawan inginkan, dan fokus pada sumber daya manusianya saja.

"Gak perlu bawa wacana halal haram di sini. Gak perlu jadikan Bali sapi perah yang di masa pandemi melanda justru kondisinya paling parah," tulis Niluh Djelantik.

Baca Juga: Doakan Aa Gym dan Syekh Ali Jaber, Ridwan Kamil Umumkan Vaksin Covid-19 Tahap 1 Sudah Hadir

Dia pun menegaskan bahwa dia akan terus bersuara, jika Sandiaga Uno masih berusaha untuk mengotak-atik Bali. 

Menurutnya, apa yang dilakukannya kini juga pasti akan dilakukan oleh pelaku usaha wisata di NTT, Toba, Manado, dan destinasi pariwisata lainnya di Indonesia.

Dia pun tak keberatan jika Sandiaga Uno memiliki ide yang out of the box untuk memajukan pariwisata, tapi tentu tanpa harus mengotak-ngotakkan satu kelompok atau golongan.

"Paham Mas Menteri? Jadi Menteri Pariwisata di jaman pandemi bukan hal yang mudah. Posisimu sangat krusial. Pakai ide yang out of the box tanpa harus mengotak-ngotakan," tulis Niluh Djelantik.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga Inggris Hari Ini: West Brom vs Leeds Berakhir dengan Kekalahan Tuan Rumah

Menurutnya, duduk bersama pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di 34 provinsi, tak cukup hanya dengan kepala dinas saja.

"Mereka bisa kasih kamu input berharga dengan biaya minimal, bahkan gratis. Anggaran yang kementerian punya gunakan untuk pemberdayaan, result oriented, bukan cuma jadi ajang bakar uang," kata Niluh Djelantik.

Dia juga meminta agar Sandiaga Uno menggunakan anggaran negara dengan bijak untuk pemulihan pariwisata di Indonesia.

"Karena duit yang kamu gunakan bukan diambil dari daun kamboja. Anggaran kementerian adalah uang negara. Gunakan Rp4,9 triliun dengan bijak untuk pemilihan pariwisata, fokus pada Experience Destination (manjakan wisatawan domestik). Quality tourism berbasis budaya kearifan lokal. Pemberdayaan SDM ekonomi kreatif go digital," tuturnya.

"Kalau Mas Menteri sudah dikasih masukan gratis sama tukang sepatu masih gak mau tahu. Itu namanya terlalu. Entar direshuffle, terus gak bisa nyalon 2024. Mas Menteri bisa nangis sambil gigit seprai di bawah pohon bambu." kata Niluh Djelantik.

 

*** 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler