Mengenal Seasonal Affective Disorder (SAD), Depresi Berulang yang Terjadi Seiring Perubahan Musim

- 15 Februari 2021, 20:14 WIB
Ilustrasi depresi.
Ilustrasi depresi. /pexels.com/Kat Jayne

PR SUMEDANG - Seasonal Affective Disorder (SAD) atau gangguan afektif musiman, umumnya dikenal sebagai winter blues, adalah jenis gangguan depresi berulang yang terjadi seiring dengan perubahan musim.

Biasanya gangguan depresi ini dimulai pada musim gugur dan berlanjut sepanjang bulan-bulan musim dingin. Ini juga dapat terjadi di musim panas tetapi prevalensinya lebih sedikit.

Banyak orang berjuang dengan gangguan afektif musiman (SAD), gangguan depresi berulang yang menyebabkan kesedihan dan kehilangan energi, terutama selama bulan Desember, Januari dan Februari. Diperkirakan 10 hingga 20 persen dari depresi berulang diikuti oleh pola musiman.

Baca Juga: Masuk Jajaran Teratas Drama Rating Tertinggi, Drama Korea Mr. Queen Cetak Sejarah Baru tvN

Faktor-faktor tertentu yang dikatakan berperan dalam penyebab SAD, ini meliputi:

1. Tingkat serotonin rendah

Ketika serotonin, sebuah neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk pengaturan suasana hati berada pada tingkat yang rendah, SAD terjadi.

SERT adalah protein yang membantu pengangkutan serotonin dari celah sinaptik ke neuron presinaptik. Kadar SERT yang lebih tinggi menurunkan aktivitas serotonin, sehingga menyebabkan depresi selama bulan-bulan musim dingin. Pada bulan-bulan musim panas, sinar matahari umumnya menjaga tingkat SERT rendah, tetapi pada musim gugur ketika sinar matahari berkurang, SERT meningkat dan kadar serotonin menjadi rendah.

Baca Juga: Lirik Lagu Jun SEVENTEEN - Silent Boarding Gate dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Bold Sky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x