Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) Ditargetkan Tuntas pada 6 April 2024

- 4 April 2024, 14:42 WIB
Sekda Jabar Herman Suryatman saat Opadi di Kota Bandung
Sekda Jabar Herman Suryatman saat Opadi di Kota Bandung /Humas Jabar

SUMEDANG BAGUS -- Pemda Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat menargetkan operasi pasar bersubsidi (Opadi) tuntas 100 persen pada Sabtu 6 April 2024. Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman pun mengatakan, Opadi merupakan ikhtiar untuk mengendalikan inflasi di Jabar.

"Ini (Opadi) komitmen Pak Pj. Gubernur. Inflasi harus terkendali di Jabar, salah satu ikhtiarnya melalui operasi pasar," kata Herman saat memantau Opadi di Kota Bandung, pada Kamis 4 April 2024.

Baca Juga: Bahan Makanan Pendorong Inflasi Terbesar di Jabar

Menurut Herman, tak hanya Opadi, pihaknya bersama pemerintah pusat serta kabupaten dan kota pun melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Di Bulan Ramadan, Gerakan Pasar Murah diselenggarakan setidaknya di 107 titik

Untuk Opadi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar menyediakan 161.000 paket sembako, yang terdiri dari  5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, dan gula 2 kg. "Untuk operasi ini kami memberikan subsidi 161.000 paket, dengan subsidi per paket Rp45.700, disebar di 27 kabupaten dan kota. Tentunya kami juga mempunyai prioritas lebih pada kabupaten dan kota dengan inflasi tinggi," ujar Herman.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan, Opadi yang diluncurkan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin di Kota Sukabumi, pada Senin-Rabu, tanggal 1-3 April 2024, sudah tersalurkan 43 persen. "Hari ini mudah-mudahan bisa sampai 78 persen sehingga kita bisa selesai hari Jumat dan paling lambat Sabtu seperti itu (mencapai 100 persen) di seluruh Jawa Barat," tutur Noneng.

Disperindag Jabar menganggarkan 15 miliar rupiah untuk Opadi yang akan disalurkan saat Idulfitri, Idul Adha, Natal serta tahun baru. Sedangkan untuk Opadi menjelang Lebaran 2024, anggarannya mencapai 7,3 miliar rupiah.

"Di tiap kabupaten kota rata-rata ada tiga titik atau empat titik," ujarnya.

Noneng menuturkan, tiga komoditas Opadi dipilih atas hasil kajian dari Universitas Padjadjaran yang meneliti komoditas yang biasa naik signifikan, di antaranya gula, minyak goreng, dan beras. "Sebetulnya ada juga komoditi seperti cabai, tapi pekan lalu harga cabai sudah mulai turun. Ada pula daging ayam, tapi daging ayam agak riskan dalam mengirim dan menyimpan," jelasnya.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x