Bey Machmudin Tetapkan Jabar Dalam Status Siaga Darurat Bencana

- 5 Desember 2023, 13:04 WIB
Bey Machmudin saat menjelaskan tentang status tanggap darurat bencana Jabar
Bey Machmudin saat menjelaskan tentang status tanggap darurat bencana Jabar /Humas Jabar

SUMEDANG BAGUS -- Mulai bermunculannya bencana banjir dan longsor yang menerjang beberapa daerah di Jawa Barat, membuat Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menetapkan status Jabar Siaga Darurat bencana. Menurut Bey, status tersebut ditetapkan agar 27 kabupaten kota di Jawa Barat meningkatkan kesiagaan terhadap potensi terjadinya bencana alam di musim hujan saat ini.

Hal tersebut diungkapkan Bey Machmudin usai Rapat Pimpinan (Rapim) di Gedung Sate Bandung, pada Senin 4 Desember 2023 di hadapan wartawan. Menurut Bey, status tersebut ditetapkan untuk 27 kabupaten kota di Jabar hingga 31 Mei 2024.

Baca Juga: 12 Pendaki Gunung Marapi Sumatera Barat Belum Ditemukan

"Status siaga darurat bencana, tapi kan hanya mengingatkan, belum berdampak pada penggunaan anggaran. Mengingatkan seluruh kabupaten kota bahwa Jabar itu termasuk provinsi yang rentan terhadap bencana dan diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan, tapi jangan juga panik," ujar Bey.

Bey berharap, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, tapi juga meningkatkan kewaspadaan. Ia juga meminta agar masyarakat terutama yang berada di daerah bencana untuk patuh pada arahan petugas di lapangan. Seandainya masyarakat harus mengungsi pun kehidupan mereka akan dipikirkan juga.

Pria tersebut pun menyatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bersama BPBD sudah memetakan wilayah mana saja yang rawan bencana. Tak hanya itu, pihaknya pun membuat berbagai langkah antisipatif yang harus dilakukan, hingga penanganan bagi para korban pasca kejadian bencana.

Bencana hidrologi yang perlu diwaspadai di Jabar saat ini yaitu banjir di wilayah bagian tengah Jabar ke utara dan longsor di wilayah selatan yang letak geografisnya lebih curam. Meski begitu, penetapan status siaga bencana di Jabar meliputi banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrim dan abrasi, serta tanah longsor.

Bey pun mengungkapkan, puncak musim hujan di Jabar diprediksi terjadi pada Februari 2024. Saat ini, dirinya pun telah menerima laporan dampak curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem sehingga terjadi longsor di sejumlah daerah seperti Sukabumi, Ciamis, dan Cililin Kabupaten Bandung Barat.

"Terberat baru ada laporan-laporan yang longsor seperti Sukabumi, Ciamis, Cililin. Jadi memang kita harus hati-hati," katanya.

Menurut Bey, jika sudah ada kejadian yang membutuhkan upaya tanggap darurat, pihaknya akan menggunakan anggaran BTT (Bantuan Tak Terduga) untuk penanganan korban. Namun, ia berharap anggaran tersebut tidak digunakan apabila semua pihak dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan akan terjadi. Sedangkan saat ini, untuk penanganan bencana masih menggunakan anggaran dari dinas-dinas terkait. "Kan ada BTT- ya, tapi itu bisa digunakan kalau sudah tanggap darurat. Kalau sekarang sih hanya sesuai dengan yang disiapkan di anggaran masing-masing dinas. Tapi kami berharap tidak digunakan, kita berharap kita dapat antisipasi bencana ini," tutur Bey.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x