Kecelakaan Kereta Api India Akibat Kegagalan Sistem Signal

- 5 Juni 2023, 22:24 WIB
Sebuah gambar dari pesawat tak berawak menunjukkan gerbong yang tergelincir setelah tabrakan kereta api di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, 3 Juni 2023.
Sebuah gambar dari pesawat tak berawak menunjukkan gerbong yang tergelincir setelah tabrakan kereta api di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, 3 Juni 2023. /REUTERS/Stringer

SUMEDANG BAGUS -  Data terbaru mengungkapkan penyebab kecelakaan kereta api mematikan di India yang menewaskan 275 orang. Investigasi awal menunjukkan bahwa kecelakaan ini mungkin disebabkan oleh kegagalan sistem sinyal. Coromandel Express, yang berangkat dari Chennai menuju Kolkata, keluar dari jalur utama dan masuk ke jalur melingkar dengan kecepatan 128 kilometer per jam.

Kereta tersebut kemudian menabrak kereta barang yang terparkir di jalur melingkar yang seharusnya digunakan untuk memarkir kereta. Tabrakan tersebut menyebabkan mesin dan lima gerbong pertama Coromandel Express melompat dari rel, terguling, dan menabrak dua gerbong terakhir dari kereta Yeshwantpur-Howrah. Kereta Yeshwantpur-Howrah sendiri sedang bergerak dengan kecepatan 126 km per jam.

Baca Juga: 288 Korban Jiwa Jatuh Akibat Tabarakan Kereta Api Di India

Dewan kereta setempat, Jaya Varma Sinha, menyatakan bahwa kecelakaan ini mengakibatkan kerusakan yang sangat besar. Pengemudi kedua kereta penumpang terluka tetapi selamat. Penyelidikan saat ini difokuskan pada sistem manajemen jalur yang dikendalikan komputer, yang disebut "sistem interlocking". Sistem ini seharusnya mengarahkan kereta ke jalur kosong di titik pertemuan dua jalur. Diduga sistem ini tidak berfungsi dan seharusnya tidak membiarkan Coromandel Express memasuki jalur melingkar. Proses evakuasi telah dihentikan oleh pemerintah India. Lebih dari 1.000 orang terlibat dalam upaya penyelamatan.

Baca Juga: Beberapa Fakta Kecelakaan Kereta Api India

Pemerintah berharap restorasi dan pemulihan jalur selesai pada Rabu pagi. Keluarga korban yang meninggal akan menerima kompensasi sebesar 1 juta rupee (sekitar Rp 180 juta), sementara yang terluka parah akan mendapatkan 200.000 rupee, dan yang luka ringan akan mendapatkan 50.000 rupee. Kereta Api India dikelola oleh pemerintah dan merupakan alat transportasi utama yang mengangkut lebih dari 13 juta orang setiap hari.

Pemerintah telah didesak untuk meningkatkan keselamatan kereta api di negara tersebut karena catatan keselamatan yang tidak merata dan infrastruktur yang menua. Perdana Menteri Narendra Modi telah mengunjungi tempat kejadian dan berjanji untuk memberikan hukuman berat kepada mereka yang terbukti bersalah. Modi juga berbicara dengan petugas penyelamat, memeriksa reruntuhan, dan bertemu dengan beberapa korban luka.***

 

Editor: Helmi Surya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x