Network
PR SUMEDANG - Seorang pendeta di Haiti dan tiga orang lainnya diculik oleh segerombolan pria bersenjata saat sedang live Facebook dalam sebuah upacara keagamaan.
Insiden penculikan pendeta di Haiti tersebut sontak ramai diperbincangkan dan dibagikan secara luas di media sosial.
Dalam video tersebut, dua anggota paduan suara terlihat menyanyikan himne sebelum mereka tiba-tiba menjatuhkan mikrofon dan meringkuk di sisi altar.
Baca Juga: Banyak yang Keliru, Berikut Tata Cara dan Niat Mandi Wajib Sebelum Jalankan Ibadah Puasa
Saat musik piano terus dimainkan, seorang pria yang memegang senapan memasuki layar dan terlihat membawanya pergi.
Insiden itu disiarkan di Facebook dan YouTube pada Kamis malam.
Kejadian itu terjadi di Gereja Pelayanan Kreyol Masehi Advent Hari Ketujuh di Diquini, pinggiran ibu kota Port-au-Prince, Haiti.
Baca Juga: Tertuju pada Park Seo Joon dan Lee Seo Jin, Netizen Geram Terkait Dugaan Rasis di Program tvN 'Youn's Kitchen'
Gregory M. Figaro, yang ayahnya, Greger Figaro, adalah pendiri pelayanan mengatakan bahwa penculik berkisar antara delapan sampai 10 pria bersenjata.
Tersangka tiba dengan dua kendaraan dan menculik pendeta dan tiga orang lainnya, termasuk seorang pianis.
“Jika ini bisa terjadi, maka segala sesuatu mungkin terjadi di negara ini karena tidak ada rasa hormat untuk institusi manapun, entah itu gereja atau sekolah,” kata Figaro.
Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Terpilih Jadi Idola Wanita Secantik Bunga Sakura, Berikut 50 Daftar Lengkapnya
Haiti diguncang oleh meningkatnya kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Negara tersebut dilanda kekerasan yang semakin meningkat belakangan ini.
Tak heran jika kejahatan seperti ini masih sering dijumpai.
Insiden penculikan ini bisa saja mempunyai motif untuk mendapatkan uang tebusan yang kian melumpuhkan ekonomi dan masyarakat Haiti.***
