Kemenkes: Pengidap hipertensi di Indonesia Lebih dari 70 juta Penduduk

- 7 Juni 2023, 08:16 WIB
Hari Hipertensi Sedunia 2023: Tanggal, sejarah, tema dan makna hari ini
Hari Hipertensi Sedunia 2023: Tanggal, sejarah, tema dan makna hari ini / // Image by Freepik

SUMEDANG BAGUS-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, jumlah orang dengan hipertensi di Indonesia mencapai 34,1 persen atau lebih dari 70 juta penduduk berdasarkan Survei Nasional pada tahun 2018. Menurut Ketua Tim Kerja Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Kemenkes, Fatcha Nuraliyah, hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia, dengan setiap tiga orang ada satu orang yang menderita kondisi ini.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, persentase perempuan yang menderita hipertensi adalah 36,80 persen, sedangkan laki-laki sebesar 31,3 persen. Jika dilihat berdasarkan pendidikan, sekitar 51,55 persen penderita hipertensi tidak atau belum pernah bersekolah. Adapun persentase penderita hipertensi berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut: tidak tamat SD (46,25 persen), tamat SD (39,99 persen), tamat SLTP/MTs (29,07 persen), tamat SLTA/MA (25,92 persen), dan tamat DI/D2/D3/PT (28,30 persen).

Baca Juga: Memprediksi Hujan Melalui Penciuman Udara

Meskipun penderita hipertensi didominasi oleh kelompok usia di atas 75 tahun (69,50 persen), jumlah penderita hipertensi pada usia 25-34 tahun (20,10 persen) dan usia 35-44 tahun (31,60 persen) juga perlu mendapatkan perhatian.

Fatcha menyayangkan tingginya jumlah penderita hipertensi, yang disebabkan oleh pola makan tidak sehat masyarakat sehari-hari. Konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) yang berlebihan menjadi salah satu faktor penyebabnya. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga juga berkontribusi pada peningkatan risiko hipertensi.

Oleh karena itu, Kemenkes menganjurkan agar masyarakat membatasi konsumsi gula menjadi empat sendok makan per orang per hari, garam satu sendok teh per orang per hari, dan lemak lima sendok makan per orang per hari, sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013. Selain itu, disarankan untuk melakukan olahraga ringan setidaknya 15 hingga 20 menit per hari sebagai langkah pencegahan penyakit tidak menular, termasuk hipertensi.

Fatcha juga menekankan pentingnya berobat secara teratur untuk menjaga tekanan darah tetap terkontrol.

Di kesempatan lain, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengimbau seluruh masyarakat untuk secara rutin memeriksa tekanan darah sebagai upaya pencegahan hipertensi. Dalam peringatan Hari Hipertensi Sedunia 2023, Menteri Budi mengajak semua orang untuk mengukur tekanan darah secara mandiri maupun di fasilitas kesehatan terdekat.

Dengan rutin memeriksa tekanan darah, masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam mendeteksi dini hipertensi, yang sangat penting untuk mencegah penyakit tidak menular yang disebabkan oleh hipertensi. Menteri Kesehatan juga mengajak agar Gerakan Deteksi Dini Hipertensi digalakkan secara luas oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat.

Halaman:

Editor: Budi Hartati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x